Buku Wisdom Of Luqman El-Hakim
Buku Wisdom Of Luqman El-Hakim
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Wisdom Of Luqman El-Hakim
Buku Wisdom Of Luqman El-Hakim-Kedurhakaan anak kepada orang tua bukan perkara yang sepele, namun perkara yang besar akibatnya. Bukan sekedar menanggung malu di dunia, malu di akhirat kepada Rabbul ‘Alamin. Sekian nikmat yang kita terima, dibalas dengan tidak tahu terima kasih. Ia lupa mendidik anak-anaknya, yang ada dalam benaknya ‘just having fun’ menyenangkan anak saja, tanpa berpikir panjang. Sungguh, berbakti kepada orang tua menempati tempat kedua setelah perintah beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (Surat al-Isra: 23)
Who Is Luqman?
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, ia adalah Luqman bin ‘Anqa bin Sadun. Sebagian besar ulama Salaf menyatakan, Luqman bukanlah Nabi dan tidak pula mendapatkan wahyu, melainkan ia seorang wali Allah Subhanahu wa Ta’ala yang taat, shâlih, dan bijaksana, yang telah dikaruniakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala berbagai keutamaan, berupa kecerdasan akal, kedalaman pemahaman terhadap Islam, sifat pendiam, dan tenang, serta hikmah dalam berkata-kata.
Pendidikan Anak Tanggung Jawab Siapa?
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata: Sebagian Ahlul ‘Ilmi (para ulama) berkata: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan bertanya kepada ayah -pada hari Kiamat nanti- (tentang) apa yang telah dilakukannya terhadap anaknya, sebelum Allah bertanya kepada anak, (tentang) apa yang telah dilakukannya terhadap ayahnya.
Karena, sebagaimana ayah memiliki hak yang wajib dipenuhi oleh anaknya, maka anak pun memiliki hak yang harus di penuhi oleh ayahnya. Dan sebagaimana Allah berfirman, (artinya) “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) baik kepada dua orang ibu-bapaknya” (Surat al-‘Ankabut: 8), maka Allah pun berfirman: (artinya) “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (Surat at-Tahrim: 6), dan ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Yaitu, ajarilah dan didiklah anak-anak kalian!”
Barang siapa melalaikan pendidikan anaknya agar mengetahui hal-hal yang bermanfaat untuknya, dan menyia-nyiakannya; maka sungguh ia telah berbuat keburukan terhadap anaknya dengan seburuk-buruknya. Dan mayoritas anak, tidaklah mereka menjadi rusak melainkan karena ayahnya. Ayahnyalah yang lalai mendidik anaknya, dan lalai menanamkan serta memahamkan prinsip-prinsip dasar agama dan sunnah-sunnahnya. Akhirnya, (ayah seperti inilah yang) telah menyia-nyiakan anaknya (sendiri) sejak kecil, dan tidak memberinya manfaat. Sehingga ketika ia telah dewasa, ia pun tidak (bisa) memberikan manfaat apapun kepada ayahnya. Seperti yang pernah terjadi pada sebagian anak yang mencela ayahnya (karena kelalaiannya), ia berkata: “Wahai ayahku, sebagaimana engkau tidak mendidikku saat masa kecilku, maka kini saat aku telah dewasa mendurhakaimu! Wahai ayahku, sebagaimana engkau telah menyia-nyiakan diriku (dahulu) ketika aku bayi, maka kini aku pun menyia-nyiakanmu ketika engkau menjadi seorang kakek tua.” (Disakan secara ringkas dari almanhaj.or.id/3349)
Buku cetak edisi softcover, tebal buku 216 halaman, ukuran buku 14,2 x 20,5 cm, dan dengan berat 261 gram.
Penulis: Ibrahim Abdul Muqtadir
Penerbit: Aqwam Jembatan Ilmu