Buku Syarh hilyah Thalibil ‘Ilmi (Griya Ilmu)

Buku Syarh hilyah Thalibil ‘Ilmi (Griya Ilmu)

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 100.000,00
Rp 80.000
You save: IDR 20.000,00! (20.00%)

Product Description

Buku Syarh hilyah Thalibil ‘Ilmi

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Griya Ilmu

Akhlak adalah dakwah para Nabi dan Rasul, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus guna menyempurnakan akhlak. Milikilah akhlakul karimah dalam keseharian Anda, karena sudah sepantasnya seorang muslim mempunyai akhlak terpuji. Dalam beberapa literatur disebutkan keutamaan akhlak mahmudah dan dijelaskan akan lawannya yakni akhlak madzmumah. Seorang yang bertauhid menjadikan akhlak kepada Allah menjadi prioritas utama, ia hanya menghamba dan beribadah kepada-Nya serta haram baginya untuk menyekutukan Allah dengan sesuatupun. Bila itu terjadi, sungguh ia telah melakukan seburuk-buruk akhlak. Allah Azza wa Jalla berfirman, 

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

“Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).” (Surat An-Naml: 60)

Seorang musyrik ialah mereka yang pantas dicap sebagai pemilik akhlak tercela. 

Buku yang ada di hadapan pembaca mengulas tentang akhlak dalam Islam, khususnya akhlak penuntut ilmu. Akhlak dalam menuntut ilmu dijabarluaskan dalam tujuh poin istimewa yaitu: Adab Pelajar terhadap Dirinya,  Metode Menuntut Ilmu, Adab Seorang Pelajar Terhadap Gurunya, Adab-Adab Berteman, Adab Pelajar dalam Kehidupan Ilmiahnya, Menghiasi Diri dengan Amal, dan Mengetahui Bahaya-Bahaya dalam Menuntut Ilmu. 

Tanda-tanda ilmu yang bermanfaat. Bertanyalah pada dirimu, apa saja tanda-tanda ilmu bermanfaat berikut yang sudah engkau penuhi; Mengamalkan ilmunya. Tidak suka menganggap diri suci, memuji diri dan sombong terhadap sesama. Semakin bertambah ilmu, semakin tawadhu’ pribadimu. Menjauhi cinta popularitas, cinta dunia dan cinta jabatan. Tidak mengaku memiliki ilmu. Memandang kecil diri sendiri, menebar kebajikan kepada orang banyak dan tidak mencela mereka.

Di antara bahaya-bahaya dalam menuntut ilmu; Berangan-angan kosong, seperti engkau mengaku mengetahui hal yang belum engkau ketahui, atau menguasai hal yang belum engkau kuasai. Karena jika engaku melakukannya, maka ada hijab yang tebal antara dirimu dan ilmu. 

Nasehat Pensyarah, “ …. Saya memotivasi diri pribadi dan kalian semua untuk berhias dengan akhlak yang mulia, dengan sabar dan menahan gejolak diri, dengan sikap pemaaf dan berbuat baik semampu kita. Semua ini di samping wasiat besar untuk bertakwa kepada Allah  sebagaimana firman-Nya, 

... وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ...

“...Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah…” (Surat An-Nisaa’: 131).”

Judul Buku : Syarh Hilyah Thalibil Ilmi
Penulis : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Penerbit : Griya Ilmu
Format Buku : hardcover
Dimensi Buku : tebal buku 394 halaman, ukuran buku 16.5 x 24.5 cm, berat buku packing +/- 800 gram