Buku Shalat Penuh Makna (Al-Qowam)
Buku Shalat Penuh Makna (Al-Qowam)
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Shalat Penuh Makna
Abdul Karim Muhammad Nashr, Penerbit Al-Qowam
Ibadah yang paling utama sesudah iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah shalat. Di masa sekarang, sebagian orang telah meremehkan ibadah ini. Karena itulah, dalam buku ini saya ingin memaparkan beberapa keterangan tentang faedah shalat, di mana manfaat dan buahnya kembali kepada pribadi dan masyarakat itu sendiri. Kita mestinya tahu bahwa shalat dan berbagai ibadah lainnya adalah ungkapan dari perkara yang bersifat taklifi (pembebanan). Semua ibadah itu adalah tujuan, bukan sarana. Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kepada kita, melainkan di dalamnya ada manfaat untuk kita, di dunia dan akhirat. Tidak pula Allah melarang sesuatu, melainkan di dalamnya ada mudarat bagi kita, di dunia dan akhirat.
Inilah buku ringkas seputar shalat. Di dalamnya disebutkan perihal tafsir ta’awudz, tafsir basmalah, tafsir Surat Al-Fatihah, Hikmah akan adanya wudhu, hikmah ditegakkannya shalat, faedah shalat berjamaah, dan hasungan untuk mentadabburi Al-Qur’an. Buku ini diterjemahkan dari kitab Nazharat fi Ma’anish Shalah yang dialihbahasakan oleh Imtihan Syafii.
Shalat adalah ibadah ruhani dan ragawi. Shalat adalah ibadah yang pertama-tama disyariatkan setelah ikrar dua kalimat syahadat. Sunnah Nabi menerangkan bahwa shalat adalah rukun Islam yang terpenting. Ia adalah pilar agama. Barangsiapa yang menegakkannya, sungguh dia telah menegakkan agama. Barangsiapa meninggalkannya, sungguh dia telah merobohkan agama. Seorang hamba dibebani untuk mengerjakannya beberapa kali dalam sehari. Tidak ada perkara lain yang dibebankan kepada hamba seperti ibadah shalat. Dinamakan shalat kiranya lantaran terdapat kesesuaian antara lafal dan maknanya. Dengan shalat, hubungan hamba dengan Allah menjadi lebih kuat. Ini tidak ada pada ibadah yang lain. Hal itu ditegaskan dengan kewajiban untuk melaksanakannya saat di rumah, saat bepergian, saat kondisi aman, saat dalam ketakutan, saat damai, dan saat terjadi peperangan.
Shalat Adalah Perkara yang Pertama Kali Diadili
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ
“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya. Rabb kita Jalla wa ‘Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -padahal Dia lebih mengetahui, “Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?” Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allah berfirman, “Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah?” Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya.” Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.”
Judul Buku : Shalat Penuh Makna
Penulis : Abdul Karim Muhammad Nashr
Penerbit : Al Qowam
Format Buku : Softcover
Dimensi Buku : ukuran 14 x 20,5 cm, berat 450 Gram, tebal 258 halaman