Buku Sang Penakluk Malam
Buku Sang Penakluk Malam
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Sang Penakluk Malam
“Malam masih panjang …” Demikian bisik Setan penuh harap kepada segenap hamba Adam di tengah pembaringan. Ia ingin manusia terlelap dan terluput dari keutamaan yang besar, terlalaikan dari meraih pahala yang besar, pahala dari shalat malam. Banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan qiyamul lail atau dalam bahasa kita disebut Tahajjud. Hari ini, sudahkah Anda tergerak untuk melakukannya? Meski hanya dua raka’at ringan saja …
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَـةً، لاَ يُوَافِقُهَا رَجُـلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ.
“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَحِمَ اللهُ رَجُـلاً، قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ اِمْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِيْ وَجْهِهَا الْمَاءَ، وَرَحِمَ اللهُ اِمْرَأَةً، قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَ أَيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِيْ وَجْهِهِ الْمَاءَ.
“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan isterinya lalu sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang isteri yang bangun di waktu malam lalu ia shalat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila si suami enggan untuk bangun ia pun memercikkan air ke wajahnya.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan selainnya)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ، صَحَّابٍ فِي اْلأَسْوَاقِ، جِيْفَةٍ بِاللَّيْلِ، حِمَارٍ بِالنَّهَارِ، عَالِمٍ بِأَمْرِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِ اْلآخِرَةِ.
“Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang perilakunya kasar, sombong, tukang makan dan minum serta suka berteriak di pasar. Ia seperti bangkai di malam hari dan keledai di siang hari. Dia hanya tahu persoalan dunia tapi buta terhadap urusan akhirat.'” (HR. al-Baihaqi)
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu ia menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
جَعَلَ اللهُ عَلَيْكُمْ صَلاَةَ قَوْمٍ أَبْرَارٍ يَقُوْمُوْنَ اللَّيْلَ وَيَصُوْمُوْنَ النَّهَارَ، لَيْسُوْا بِأَثَمَةٍ وَلاَ فُجَّارٍ.
“Allah telah menjadikan pada kalian shalat kaum yang baik; mereka shalat di waktu malam dan berpuasa di waktu siang. Mereka bukanlah para pelaku dosa dan orang-orang yang jahat.” (HR. Abd bin Humaid)
Dari ‘Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Yang pertama kali aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sabda beliau:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا اْلأَرْحَـامَ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ.
“Wahai manusia, tebarkan salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah di malam hari saat manusia tertidur, niscaya kalian akan masuk ke dalam Surga dengan selamat.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dan selainnya)
Alangkah serupanya malam ini dengan malam kemarin, tapi mengapa kita tidak tergerak untuk menunaikan shalat malam?
Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 192 halaman, ukuran buku 13,5 x 21 cm, dan dengan berat 422 gram.
Penulis: Abu Muhammad Al-Isfari
Penerbit: Salima