Buku Saku Bimbingan Islam Untuk Pemula (Pustaka Ibnu Umar)

Buku Saku Bimbingan Islam Untuk Pemula (Pustaka Ibnu Umar)

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 14.000,00
Rp 12.000
You save: IDR 2.000,00! (14.29%)

Product Description

Buku Saku Bimbingan Islam Untuk Pemula

Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah, Pustaka Ibnu Umar

Buku kecil yang ada di hadapan pembaca adalah buku yang membahas tentang masalah-masalah penting yang berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah yang wajib diketahui oleh setiap muslim dan muslimah. Anda akan disuguhi terkait pokok-pokok agama Islam, keindahan agama Islam, rukun Islam, rukun Iman, pembatal keislaman, hukum thaharah, hukum shalat lima waktu, tata cara shalat sunnah, zakat, puasa, haji, umrah, dan adab-adab Islamiyah. Jadi, keingat kitab Durussul Muhimmah Li Ammatil Ummah karya Syaikh Ibnu Baz rahimahullah.

Islam adalah agama yang sempurna, yang mana telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, untuk itu kewajiban kita adalah mengikuti, meneladani, dan mentaati Rasul-Nya dalam segala perilaku kehidupan kita. Maka untuk melaksanakan  segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, sudah semestinya kita sebagai hamba-Nya mempelajari Islam dengan benar sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dan yang dipahami dan dipraktekkan oleh para shahabat radhiyallahu ‘anhum.

Di Mana Allah? (hal.6)

Para salaf ash-Shalih mengimani apa yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya tanpa ta’wil, ta’thil, tasybih, dan takyif, sebagaimana firman-Nya,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Surat asy-Syura: 11)

الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ

“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy.” (Surat Thaahaa: 5)

Ketika Imam Malik bin Anas ditanya tentang ayat di atas, beliau menjawab, “Istiwa itu artinya sudah dikenal. Akan tetapi bagaimana hal itu, maka tidak dapat diketahui. Kita wajib mengimaninya dan mempertanyakannya adalah bid’ah.”

Taubat dari Perbuatan Dosa (hal. 62)

Taubat dari perbuatan dosa besar adalah dengan segera meninggalkannya, dan minta ampun kepada Allah, serta tidak mengulanginya lagi, sebagaimana firman-Nya Azza wa Jalla,

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Surat an-Nisaa’: 17)

Tahukah Anda … syarat diterimanya taubat itu? Pertama, ikhlas semata-mata karena Allah. Kedua, menyesal atas dosa yang telah diperbuatnya. Ketiga, meninggalkan sama sekali maksiat yang pernah dilakukannya. Keempat, tidak mengulanginya lagi. Kelima, istighfar; memohon ampunan kepada Allah. Keenam, memenuhi hak orang lain atau meminta mereka membebaskan hak tersebut. Ketujuh, dilakukan sebelum ajalnya tiba dan sebelum matahari terbit dari barat.

Buku Saku Bimbingan Islam Untuk Pemula, Penulis Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah, Penerbit Pustaka Ibnu Umar, format buku softcover, tebal buku 86 halaman, ukuran saku 10,5 cm x 15 cm, berat 100 gram.