Buku Menemukan Khusyuk Dalam Shalat

Buku Menemukan Khusyuk Dalam Shalat

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 15.000,00
Rp 13.500
You save: IDR 1.500,00! (10.00%)

Product Description

Buku Menemukan Khusyuk Dalam Shalat

Shalat adalah tiang agama. Ibadah lain tidak akan dianggap tanpa keabsahannya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amalan manusia pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan sukses (masuk Surga). Namun jika shalatnya rusak, maka sungguh dia akan binasa dan merugi." (HR. at-Tirmidzi)

Seorang muslim yang bijak akan memperbaiki shalatnya demi baiknya amalan-amalan lain yang dikerjakannya. Baik tidaknya shalat seseorang tentu dipengaruhi oleh seberapa sempurnanya rukun dan syarat shalat yang telah ditentukan terpenuhi. Sebagian besar dari kita tentu sudah mengerti syarat dan rukunnya shalat, kemudian hal ini dijaga dengan baik agar shalat lebih bernilai di sisi Allah Ta'ala. Namun seringkali kita merasa telah berusaha dengan keras untuk menjaga rukun  dan syarat shalat, tapi belum mendapatkan kemantapan dalam ibadah. Yang seperti ini bisa jadi kita masih termasuk golongan yang disabdakan oleh Rasulullah, "Seorang hamba yang mengerjakan shalat tidaklah ditulis dari shalatnya kecuali seperempat, seperlima, sepernam, hingga sepersepuluhnya." (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan an-Nasa'i)

Ada yang kurang dalam shalat yang kita kerjakan. Secara zhahir mungkin sudah terpenuhi segala syarat dan rukunnya, tapi masih ada yang kurang. Ya, khusyuk adalah kekurangan kita selama ini dalam mengerjakan shalat. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan khusyu'? Bagaimana cara meraih kekhusyuan dalam mengerjakan shalat, dan perkara lainnya yang berkaitan dengan khusyu' tentu sangat menarik untuk kita bahas. Adanya contoh dari para salaf dalam meraih kekhusyuan sangat berguna untuk kita semua.

Salah Kaprah Memahami Khusyu'?

Banyak kaum muslimin yang keliru dalam memahami pengertian khusyu' ketika shalat. Ada di antara mereka yang memahami bahwa khusyu' itu kosongnya pikiran saat shalat, ada juga yang berpendapat bahwa khusyu' itu membayangkan cahaya putih di atas kepalanya. Ada pula yang memahami khusyu' itu membayangkan lafadz-lafadz Allah dan Muhammad mengitarinya, serta kekeliruan-kekeliruan lainnya dalam pemahaman. Jika sudah begini, maka memahami khusyu' yang benar menjadi hal yang sangat penting bagi kaum muslimin.

Memahami Hakikat Khusyu'

Secara bahasa khusyu' arinya tunduk, merendah, dan tenang. Sedangkan secara istilah, khusyu' adalah menghadirkan hati di dalam shalat, menghadap Allah dengan penuh kecintaan kepada-Nya, takut akan adzab-Nya, dan berharap akan balasan dari-Nya. Khusyu' juga bermakna menjaga setiap anggota badan agar tetap tenang, memfokuskan pikiran kepada Allah. (al-Khusyu fi ash-Shalat, hal. 9-10 dan Aisar at-Tafasir, 1/32)

Imam al-Qurthubi mendefinisikan, "Keadaan di dalam jiwa yang nampak pada anggota badan dalam bentuk ketenangan dan kerendahan."

Tanda khusyu'nya pada badan adalah tangan kanan yang menggenggam tangan kiri, pandangan mata yang mengarah ke tempat sujud, tidak mengangkat pandangan ke langit, tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak banyak bergerak, tidak sibuk dengan baju, dan tidak pula bermain-main dengan jari-jemarinya, (al-Khusyu', hal.14)

Bisa kita simpulkan, bahwa khusyu' adalah menghadirkan pikiran, memikirkan apa yang dibaca (berupa bacaan al-Qur'an maupun bacaan dzikir, takbir, dan tasbih), dan menghindari gerakan yang tidak perlu dilakukan. Orang yang tidak khusyu' kelihatannya shalat, namun pikirannya melayang entah kemana.

Buku cetak edisi softcover, tebal buku 120 halaman, ukuran buku 10 x 15 cm, dan dengan berat 73 gram.
Penulis: Ransi Mardi Al-Indragiri
Penerbit: Pustaka Arafah