Buku Kitab Tauhid
Buku Kitab Tauhid
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Kitab Tauhid
Tauhid rububiyah mengharuskan adanya tauhid uluhiyah … Hal ini berarti siapa yang mengakui tauhid rububiyah untuk Allah, dengan mengimani tidak ada pencipta, pemberi rezeki, dan pengatur alam kecuali Allah, maka ia harus mengakui bahwa tidak ada yang berhak menerima ibadah dengan segala macamnya kecuali Allah. Inilah tauhid uluhiyah.
Tauhid uluhiyah adalah tauhid dalam ibadah karena ilah maknanya adalah ma’bud (yang disembah). Maka, tidak ada yang diseru dalam do’a kecuali Allah, tidak ada yang dimintai pertolongan kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan tempat bergantung kecuali Dia, tidak boleh menyembelih kurban atau bernazar kecuali untuk-Nya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah kecuali untuk-Nya dan karena-Nya semata.
Tauhid uluhiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah. Karena itu seringkali Allah membantah orang yang mengingkari tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yang mereka akui dan yakini, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (Surat al-Baqarah: 21-22)
Buah Mempelajari Tauhid Asma’ wa Shifat
Jika seseorang mengetahui asma’ dan sifat-Nya, juga mengetahui madlul (arti dan maksud)nya secara benar, maka yang demikian itu akan memperkenalkannya dengan Rabbnya beserta keagungan-Nya. Sehingga ia tunduk dan khusyu’ kepada-Nya, takut dan mengharapkan-Nya, tunduk dan memohon kepada-Nya serta bertawasul kepada-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat al-A’raaf: 180)
Jika seseorang mengetahui bahwa Allah dalah Hakim yang Maha Adil, tidak menyukai kezaliman, kecurangan, dosa dan permusuhan; dan Dia Maha Membalas dendam terhadap orang-orang zalim atau orang-orang yang melampaui batas atau orang-orang yang berbuat kerusakan, maka pasti ia akan menahan diri dari kezaliman, dosa, kerusakan, dan khianat. Dan ia akan berbuat adil atau objektif sekali pun terhadap dirinya sendiri, juga akan bergaul dengan teman-temannya dengan akhlak yang baik. Masih banyak lagi pengaruh-pengaruh terpuji lainnya karena mengetahui nama-nama Allah dan beriman kepada-Nya.
Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 462 halaman, ukuran buku 16 x 23,5 cm, dan dengan berat 898 gram.
Penulis: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Penerbit: Ummul Qura