Buku Ketika Cinta Merindu
Buku Ketika Cinta Merindu
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Ketika Cinta Merindu
Buku Ketika Cinta Merindu-Anakku, di tengah era globalisasi ini, engkau bisa melihat betapa banyaknya manusia yang ingin tampil dan menonjolkan diri mereka. Lihatlah anak-anak jalanan dengan berbagai atributnya tampil berbeda agar dikenal. Di sisi lain tidak sedikit orang-orang yang memperkenalkan dirinya dengan berbagai kejelekan dalam dunia internet, tentu dalam hal ini tidak akan ketinggalan orang-orang yang ingin terkenal dalam kebaikan.
Maka ketahuilah olehmu, sesungguhnya di antara petaka yang dapat menghancurkan seseorang adalah sifat yang ingin dikenal. Abu Mushir berkata, “Sesuatu yang membuat diri Anda termasuk orang-orang yang celaka adalah karena Anda termasuk orang-orang yang terkenal.” (at-Tawadhu’ wal Khumul, hal. 13)
Bisyr bin Harits mengatakan, “Aku tidak melihat orang yang gila popularitas, kecuali agamanya akan hilang dan kekurangannya akan diketahui banyak orang.” Ia juga berkata, “Orang yang gila popularitas tidak akan merasakan manisnya akhirat.” (at-Tawadhu’ wal Khumul, hal. 130)
Tahukah engkau bahwa penawar dari sifat ini adalah engkau bersifat sebaliknya, yaitu sifat yang rela tidak dikenal manusia, dan sifat ini merupakan salah satu bentuk dari sifat orang-orang yang tawadhu’.
Abdullah bin Mubarak pernah berkata, “Jadilah orang yang suka menyembunyikan diri karena tidak menyukai popularitas. Dan jangan menampakkan diri sebagai orang yang menyembunyikan diri, karena dengannya justru Anda terjebak dalam tindakan mengangkat diri sendiri.” (Shifatus Shafwah, 4/137)
Sekarang, cobalah engkau lihat bagaimana orang-orang mulia dahulu menyembunyikan keadaan mereka:
Qais bin Hazim rahimahullah bercerita, “Tatkala Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkunjung ke Syam, ia disambut oleh ulama dan para pembesar kota itu. Kemudian ada orang yang berkata kepada Umar, “Naiklah kuda ini, supaya orang-orang dapat melihat Anda. Umar lantas menjawab, “Kalian mengira bahwa kekuasaan itu dari sini. Sesungguhnya kekuasaan itu dari sana (ia menunjuk ke Langit), beri aku jalan.”
Ali bin Tsabit rahimahullah berkata, “Aku sama sekali tidak pernah melihat Sufyan ats-Tsauri duduk di bagian depan dalam sebuah majelis. Ia lebih suka duduk bersandar di dinding dan menyatukan kedua lututnya.”
Ia juga berkata, “Jika Anda bertemu dengan Sufyan ats-Tsauri di jalanan kota Makkah, dan Anda memiliki uang dua sen untuk disedekahkan, sementara Anda tidak mengenal Sufyan, aku menduga Anda akan meletakkan uang itu di tangannya.”
al-Hasan al-Bashri berkata, “Suatu hari aku bersama Abdullah bin Mubarak mendatangi sumber air untuk mengambil air minum. Ketika itu banyak orang mengambil air minum di sana. Kemudian ia mendekat dan orang-orang yang ada di sana tidak mengenalnya. sehingga mereka mendesak dan mendorongnya. Ketika ia keluar, ia berkata, “Hidup memang harus begitu, artinya kita tidak perlu dikenal dan dihormati orang.”
Bagaimana dengan keadaan orang-orang sekarang? Ajang kontes cari bakat digelar dengan nama ini dan itu, tujuannya satu, yakni ingin tenar, dan dikenal banyak orang. Wallahul musta’an.
Buku cetak edisi softcover, tebal buku 274 halaman, ukuran buku 14 x 20,5 cm dan dengan berat 307 gram.
Penulis: Ali Ahmad bin Umar
Penerbit: Nashirussunnah