Buku Islam Shodaqoh Memang Ajaib

Buku Islam Shodaqoh Memang Ajaib

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 18.000,00
Rp 14.000
You save: IDR 4.000,00! (22.22%)

Product Description

Buku Islam Shodaqoh Memang Ajaib

Buku Shodaqoh Memang Ajaib-Shodaqoh (sedekah) termasuk perkara yang dianjurkan di dalam islam, padanya terdapat hasungan untuk membantu sesama. Dan inilah keindahan Islam, yang berlatar belakang tanpa pamrih dalam menolong seseorang, semuanya tertuju kepada Allah semata (baca: mengharap wajah Allah, bukan manusia). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Surat al-Baqarah: 261)

Hadits-Hadits yang berisi anjuran bersedekah:

Dari Asma’ binti Abi Bakr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padaku,

لاَ تُوكِي فَيُوكى عَلَيْكِ

“Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah akan menahan rizki untukmu.”

Dalam riwayat lain disebutkan,

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut.” (HR. Muslim)

Dalam Jami’ul Ulum wal Hikam dijelaskan, “Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”

Amat Disayangkan, Banyak Sedekah Hanya Untuk Memperlancar Rizki

Fenomena yang sangat memprihatinkan memang, bersedekah karena modus tertentu. Itulah yang sering kita lihat pada umat Islam saat ini. Mereka memang gemar melakukan puasa sunnah (yaitu puasa Senin-Kamis dan lainnya), namun semata-mata hanya untuk menyehatkan badan sebagaimana saran dari beberapa kalangan. Ada juga yang gemar sekali bersedekah, namun dengan tujuan untuk memperlancar rizki dan karir. Begitu pula ada yang rajin bangun di tengah malam untuk bertahajud, namun tujuannya hanyalah ingin menguatkan badan. Semua yang dilakukan memang suatu amalan yang baik. Tetapi niat di dalam hati senyatanya tidak ikhlash karena Allah, namun hanya ingin mendapatkan tujuan-tujuan duniawi semata. Kalau memang demikian, mereka bisa termasuk orang-orang yang tercela sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut;

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat Hud: 15-16)

(Disarikan dari rumaysho.com/641)

Buku cetak edisi softcover, tebal buku 128 halaman, ukuran buku 12 x 18 cm, dan dengan beraBuku cetak edisi softcover, tebal buku 128 halaman, ukuran buku 12 x 18 cm, dan dengan berat 116 gram.

Penulis: Khalid bin Sulaiman Ar-Rabi'
Penerbit: Wacana Ilmiah Press