Buku Islam Birrul Walidain
Buku Islam Birrul Walidain
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Islam Birrul Walidain
Buku Islam Birrul Walidain-Keutamaan berbakti kepada orang tua terlampau banyak untuk disebutkan. Berikut ini kami kutipkan dari buku aslinya: Di antara fadhilah (keutamaan) berbakti kepada kedua orang tua:
Pertama, Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama. Dengan dasar diantaranya yaitu hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari Shahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah ? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah.”
Dengan demikian jika ingin kebajikan harus didahulukan amal-amal yang paling utama di antaranya adalah birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua).
Kedua, Bahwa ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu HIbban, Hakim, dan Imam Tirmidzi dari Shahabat Abdillah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma dikatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
Ketiga, Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara bertawasul dengan amal shahih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Ibnu Umar, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yang lain, ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan’. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yang masih kecil. Aku mengembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anaku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena Engkau ya Allah, bukakanlah. “Maka batu yang menutupi pintu gua itupun bergeser.”
Sungguh dahsyat pengaruh birul walidain dan pengaruhnya yang menyebabkan ridha ar-Rahman tercurah untukmu. Oleh karena itu, jawablah dengan menitikkan air mata nan berurai “Sudah berapa lama, engkau tidak pulang ke rumah? Ibumu kangen?”
Buku cetak edisi softcover, tebal buku 108 halaman, ukuran buku 14 x 20 cm, dan dengan berat 135 gram.
Penulis: Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafii