Buku Ilmu Hadits Praktis
Buku Ilmu Hadits Praktis
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Ilmu Hadits Praktis
Buku Ilmu Hadits Praktis-Saya menyodorkan kepada para mahasiswa Fakultas Syariah sebuah kitab yang mudah di bidang Musthalahul Hadits dan ilmu-ilmu yang terkait. Kitab tersebut memudahkan mereka untuk memahami kaidah-kaidah dan berbagai istilah hadits. Itu dilakukan dengan membagi setiap pembahasan menjadi beberapa alinea (sub-sub pembahasan) yang tersusun secara sistematis dan berurutan. Diawali dengan definisi, contoh-contoh, kemudian berlanjut pada pembagian-pembagiannya (sebagai sebuah contoh) … lalu diakhiri dengan sub pembahasan kitab-kitab yang populer yang menyangkut cabang ilmu tersebut. Semua itu dipaparkan secara mudah, dengan uslub ilmiah yang gamblang, tidak berbelit-belit lagi samar. Saya memang tidak menampilkan berbagai perbedaan pendapat, justru menyederhanakan berbagai permasalahan. Hal itu dilakukan untuk menghemat waktu yang disediakan amat terbatas pada Fakultas Syariah maupun Fakultas Kajian Keislaman.
Kitab ini saya berai judul Taisir Musthalah al-Hadits. Saya tidak menganggap bahwa kitab ini merupakan kitab yang sempurna dibandingkan dengan kitab-kitab ulama klasik dalam bidang ini. Kitab ini semata-mata saya maksudkan sebagai kunci sekaligus untuk mengingatkan tentang ilmu hadits. Juga sebagai pengantar yang memudahkan untuk memahami apa yang terkandung di dalam ilmu hadits. Harapan saya kitab ini turut melengkapi kitab-kitab para imam dan ulama terdahulu, dapat menjadi referensi bagi para ulama maupun orang-orang yang ingin mendalami ilmu hadits, serta menjadi sumber yang berlimpah bagi orang-orang yang dahaga (terhadap ilmu hadits).
Dasar Ilmu Ini
Orang yang melakukan kajian secara mendalam mendapati bahwa dasar-dasar pokok-pokok penting bagi ilmu riwayat dan penyampaian berita dijumpai di dalam al-Qur’an al-Karim dan Sunnah Nabi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Surat al-Hujurat: 6)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang mendengar hadits dariku, lalu dia menghafalnya – dalam lafazh riwayat lain: lalu dia memahami dan menghafalnya –, hingga (kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain), terkadang orang yang membawa ilmu agama menyampaikannya kepada orang yang lebih paham darinya, dan terkadang orang yang membawa ilmu agama tidak memahaminya.” (HR. Abu Dawud, dan selainnya)
Pada ayat dan hadits yang mulia itu terdapat prinsip yang tegas dalam mengambil suatu berita dan tata cara penerimaannya, dengan cara menyeleksi, mencermati, dan mendalaminya sebelum menyampaikannya kepada yang lain. Dalam upaya melaksanakan perintah Allah dan Rasulullah, para sahabat telah menetapkan hal-hal yang menyangkut penyampaian suatu berita dan penerimaannya, terutama jika mereka meragukan kejujuran si pembawa berita. Berdasarkan hal itu, tampak nilai dan pembahasan mengenai isnad dalam menerima atau menolak suatu berita.
Buku cetak edisi softcover, tebal buku 310 halaman, ukuran buku 15,5 x 23,5 cm, dan dengan berat 582 gram.
Penulis: Dr. Mahmud Thahan
Penerbit: PTI