Buku Biografi Imam Malik (Aqwam)
Buku Biografi Imam Malik (Aqwam)
Beli Produk Ini
Product Description
Buku Biografi Imam Malik
Abdul Aziz Asy-Syinawi, Penerbit Aqwam
Mari sejenak kita berkilas balik menuju zaman kegemilangan Islam, di mana di sana terdapat salah seorang ulama Madinah yang memiliki gelar Imam Darul Hijrah. Beliau bernama Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik Abi Amir al-Ashbahy al-Yamani. Imam Malik tumbuh besar di sebuah keluarga yang disibukkan dengan ilmu atsar, serta lingkungan yang keseluruhannya adalah atsar dan hadits. Adapun rumahnya sendiri merupakan rumah yang disibukkan oleh ilmu hadits, telaah atsar-atsar, kabar-kabar, serta fatwa-fatwa para sahabat.
Malik bin Anas lahir di masa Khilafah Umawiyah, di mana pada saat itu sudah banyak ulama di kota Madinah. Dia mengambil ilmu dari guru-guru di Madinah pada usia yang masih belia. Hingga ketika ia telah mendapatkan ilmu tersebut, maka ia pun mulai menyeleksi orang-orang yang diambil ilmu dan haditsnya. Dia mendapati sebagian besar yang diseleksinya tersebut adalah orang-orang yang memang benar-benar meminum dari pengetahuan-pengetahuannya. Salah seorang guru beliau yang mumpuni adalah Imam az-Zuhri.
Rekomendasi dari Para Ulama
Yahya bin Sa’id al-Qathan berkata, “Aku tidak mendahulukan (melebihkan) seseorang pun dari Malik bin Anas pada zamannya.”
Sufyan bin ‘Uyainah berkata, “Malik tidak mengambil hadits kecuali dari yang baik.”
Ibnu Wahab berkata, “Jika aku berkehendak untuk memenuhi lembaran bukuku dengan perkataan Malik bin Anas, niscaya akan aku lakukan.”
Asy-Syafi’i berkata, “Adalah Malik bin Anas jika didatangi oleh sebagian ahli bid’ah, ia mengatakan, “Adapun aku maka berada di atas kejelasan dari agamaku, adapun kamu maka hanyalah seorang yang masih ragu, pergilah kepada orang yang ragu sepertimu dan berdebatlah dengannya!” (Ucapan ini menunjukkan bahwa Imam Malik tidak menyukai perdebatan)
Kitab al-Muwattha’
Al-Muwattha’ dikategorikan sebagai buku pertama yang kuat penisbatannya tanpa adanya suatu keraguan. Ada sebuah kitab al-Majmu’ yang dinisbatkan kepada Imam Zaid yang wafat pada tahun 122 Hijriyah, akan tetapi, sebagian ulama meragukan penisbatan ini. Kitab al-Muwattha’ tersebar dan beredar di seluruh wilayah Islam serta berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga zaman kita ini.
Kitab tersebut merupakan kitab yang kuat penisbatannya kepada Imam Malik. Kitab tersebut dikategorikan sebagai tulisan pertama dalam permasalahan fikih dan hadits secara bersamaan. Di mana manusia pada masa sebelumnya lebih banyak bersandar kepada hafalan daripada bersandar kepada sebuah kitab. Sementara dalam keilmuan, mereka lebih banyak bersandar kepada pendengaran dan penerimaan, dan bukan kepada tulisan atau catatan.
Metode Imam Malik dalam penyusunan kitab ini selaras dengan tujuan dan alasan penyusunannya. Tujuannya bukanlah untuk membukukan sejumlah hadits yang menurut beliau shahih, sebagaimana halnya keadaan kitab Shahihus Sunnah yang dibukukan sepeninggalnya. Akan tetapi tujuan dari kitab ini adalah menghimpun fikih Madinah serta asas-asas yang menjadi penopangnya. Al-Muwattha’ adalah kitab hadits, sunnah, dan fikih.
Buku cetak edisi softcover, tebal buku 271 halaman, ukuran buku 15 x 23 cm, dan dengan berat 556 gram.
Penulis: Abdul Aziz Asy-Syinawi
Penerbit: Aqwam