Buku 24 Jam Amalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, (Al-Kamil Publishing)

Buku 24 Jam Amalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, (Al-Kamil Publishing)

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 20.000,00
Rp 16.000
You save: IDR 4.000,00! (20.00%)

Product Description

Buku 24 Jam Amalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, (Al-Kamil Publishing)

Coba renungkan dalam-dalam, bagaimana reaksi jika salah seorang dari kita kehilangan sejumlah harta! Sudah barang tentu kita amat merasa kehilangan, bersedih, dan berupaya sekuat tenaga untuk mencarinya hingga bisa menemukan kembali. Akan tetapi, berapa banyakkah sunnah yang hilang dalam hidup kita? Bersedihkah kita atasnya? Dan sudahkah kita mengerahkan segenap daya untuk mempraktekkannya dalam realita sehari-hari?

Di antara musibah yang menimpa kita dalam hidup kita ini adalah pengagungan kita terhadap uang dan kekayaan materi yang melebihi pengagungan terhadap sunnah. Seandainya diberitahukan kepada orang bahwa siapa pun yang mempraktikkan satu sunnah saja maka ia akan memperoleh sejumlah harta, niscaya Anda mendapati semua manusia dengan antusias berlomba-lomba mempraktikkan sunnah dalam seluruh urusan hidupnya, sejak pagi hingga malam menjelang. Itu karena mereka (dijanjikan) akan mendapatkan fee berupa sejumlah harta di balik setiap sunnah yang diamalkan.

Yang dimaksud sunnah dalam pembahasan kita adalah sesuatu yang dikerjakan maka pelakunya mendapatkan pahala, sedang bila meninggalkannya, maka tidak berdosa (tapi ia kehilangan keutamaan); dilakukan berulang-ulang dalam sehari semalam sesuai kemampuan kita.

Imam al-Hasan al-Bashri berkata, “Pertanda kecintaan mereka kepda-Nya adalah dengan ittiba’ (meneladani) terhadap sunnah Rasul-Nya.”

Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”” (Surat Ali Imran: 31)

Abaikan Boleh Tapi Rugi Lho …

Setelah lelah seharian beraktifitas, saatnya Anda mengademkan ‘mesin’. Saatnya rehat menuju peraduan ‘Pulau Kapas’ (Baca: Kasur). Ada sunnah-sunnah yang semestinya diperhatikan, jika Anda tidak ingin ketinggalan kereta …

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata, “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birabbil falaq’ (surat al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birabbin naas’ (surat an-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

Khalid al-Husainan, penerbit al-Kamil Publishing.