Buku Wanita-Wanita Cerdas Sepanjang Masa (At-Tibyan)

Buku Wanita-Wanita Cerdas Sepanjang Masa (At-Tibyan)

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 24.000,00
Rp 19.200
You save: IDR 4.800,00! (20.00%)

Product Description

Buku Wanita-Wanita Cerdas Sepanjang Masa

Manshur Abdul Hakim, Penerbit At-Tibyan

Kecerdasan bagian dari kesempurnaan akal, kesempurnaan akal bagian dari iman. Iman adalah mengikuti seluruh perintah Allah dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak sempurna iman seseorang jika tidak mempunyai akal yang sempurna. Karena orang-orang kafir tidak mempunyai akal yang sempurna.

Buku ini mengajak Anda untuk berkenalan dengan sosok-sosok wanita cerdas di masa Rasulullah. Jika di katakan, “Di balik suami yang sukses, ada peran wanita yang cerdas di sana.” Maka bisa jadi pernyataan itu benar sebagian atau seluruhnya. Buku yang berjudul asli 100 Qishash min Dzaka’i Ash-Shahabiyyat ini ditulis secara apik, runtut meski sekedar spot (selingan) dan mampu membuahkan faidah yang banyak.

Siapa Sajakah Mereka?

Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha terkenal sebagai perempuan yang paling banyak bersedekah dari hasil keringatnya sendiri dibandingkan istri beliau yang lain. Zainab suka bekerja sendiri dengan ketrampilan tangan yang dia miliki, kemudian hasilnya disedekahkan kepada orang lain.

Lain lagi dengan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, beliau sangat semangat dalam beramar ma’ruf nahi mungkar, bahwasanya ia pernah melarang menantu laki-lakinya agar tidak meniup tanah saat hendak sujud dalam shalat. Ummu Salamah berkata, “Hai anakku, kamu tidak boleh meniup tanah ketika hendak sujud, karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda kepada seorang budak hitam kami yang melakukan seperti apa yang kamu lakukan, “Semoga wajahmu berdebu.””

Beralih kepada Shafiyah binti Huyay radhiyallahu ‘anha, saat beliau ditawan oleh Rasulullah usai peperangan dengan Yahudi dari bani Quraizhah dan bani Nadhir. Rasulullah memberika tawaran; minta dimerdekakan lalu kembali kepada kaumnya atau masuk Islam kemudian dinikahi oleh Rasulullah? Maka beliau menjawab dengan kecerdasannya, “Ya, Rasulullah, saya memeluk Islam dan saya sudah percaya kepadamu sebelum engkau mengajak saya. Saya sudah sampai pada perjalananmu. Saya tidak mempunyai keperluan kepada orang-orang Yahudi. Saya sudah tidak mempunyai bapak, dan tidak mempunyai saudara yang merdeka. Lalu untuk apa saya kembali kepada kaumku?”

Penulis mengakhiri kisah ini dengan sorang wanita yang tidak berbicara kecuali dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran. Simak dialognya dengan Imam Abdullah bin Mubarak rahimahullah. Ending kisahnya, beliau menanyakan perihal ‘Emak’ tersebut melalui ketiga putranya. Ternyata, beliau (si Emak Shalihah) ini sangat wara’ dan takut terjatuh dalam kesalahan saat berbicara. Maka bagaimana perbandingannya dengan kondisi kita hari ini?

Judul Buku : Wanita-Wanita Cerdas Sepanjang Masa
Penulis : Manshur Abdul Hakim
Penerbit : At tibyan
Format Buku : Softcover
Dimensi Buku : tebal buku 154 halaman, ukuran buku 20.5 x 14 cm