Buku Sifat Shalat Nabi Syaikh Muhammad Al-Utsaimin (Ummul Qura)

Buku Sifat Shalat Nabi Syaikh Muhammad Al-Utsaimin (Ummul Qura)

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 85.000,00
Rp 68.000
You save: IDR 17.000,00! (20.00%)

Product Description

Buku Sifat Shalat Nabi Syaikh Muhammad Al-Utsaimin

Buku Sifat Shalat Nabi Syaikh Muhammad Al-Utsaimin-Shalat bukan perkara ringan yang membuat seseorang bermain-main dengannya, ia (shalat) adalah syari’at yang dijadikan pembeda antara mukmin dan kafir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ

“Sesungguhnya (batas) antara seseorang dengan syirik dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, no: 82)

dalam riwayat lain,

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian yang ada antara kami dengan mereka adalah shalat. Maka barangsiapa meninggalkannya, dia telah kafir.” (HR. Tirmidzi, no: 2621)

Dan terdapat bahaya bagi orang yang gemar meninggalkannya. Ancaman besar berupa ‘peluang’ untuk menjadi calon penghuni Neraka, siap menantinya!!! Allah menggambarkan kondisi mereka dalam beberapa kalam-Nya,

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ ﴿٤٣﴾ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ ﴿٤٤﴾ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ ﴿٤٥﴾ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ ﴿٤٦﴾ حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ ﴿٤٨﴾ فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ

“Mereka (para penghuni Neraka Saqar) menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan Hari Pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at.” (Surat al-Muddatstsir: 43-48)  

Wasiat Salaf Untuk Menjaga Shalat

Amirul Mukminin, Umar bin Al Khaththab –radhiyallahu ‘anhu– mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.”

Imam Ahmad –rahimahullah– juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.” (Lihat ash-Shalah, hal. 12)

Ibnul Qayyim -rahimahullah- mengatakan, “Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu Iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum Nabi Shalih, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan disebut orang yang beriman (mu’min-mushaddiq).” (baca: Namun mereka tidak beriman atas pengetahuan yang ada pada diri mereka) (Diadopsi dari buletin.muslim.or.id/fiqih-meninggalkan-shalat)

Buku cetak edisi hardcover, tebal buku 291 halaman, ukuran buku 15 x 23 cm, dan dengan berat buku 469 gram.
Penulis: Syaikh Muhammad Al-Utsaimin
Penerbit: Ummul Qura