Buku Islam Wasiat Perpisahan

Buku Islam Wasiat Perpisahan

Beli Produk Ini

Old Price: IDR 20.000,00
Rp 16.000
You save: IDR 4.000,00! (20.00%)

Product Description

Buku Islam Wasiat Perpisahan

Buku Islam Wasiat Perpisahan -Wasiat biasanya identik dengan orang yang akan meninggal, meski tidak melulu demikian. Kali ini kita akan membahas isi wasiat Rasulullah yang tertuang dalam Arba’in Nabawiyah ke-28:

مِنْهَا الْعُيُوْنُ ، وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوْبُ ، قَالَ قَائِلٌ : يَا رَسُوْلَ اللّٰـهِ ! كَـأَنَّ هٰذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ ، فَـمَـاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا ؟ فَقَالَ : «أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللّٰـهِ ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِيْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِـيْرًا ، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْـخُلَفَاءِ الْـمَهْدِيِّيْنَ الرَّاشِدِيْنَ ، تَـمَسَّكُوْا بِـهَا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُـحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ ، فَإِنَّ كُلَّ مُـحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Diriwayatkan dari al-‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa, yang menjadikan air mata berlinang dan membuat hati menjadi takut, maka seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasehat dari orang yang akan berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?’ Maka Rasulullah  bersabda, ‘Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah, tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid‘ah, dan setiap bid‘ah itu adalah sesat.”

Sepertinya Anda telah menghafalanya ...alhamdulillah… Mari sejenak mengupas salah satu isi kandungannya, “Mendengar Dan Taat Kepada Ulil Amri (Pemerintah Setempat)”:

Masih terus terngiang dalam bersitan ingatan kita terkait ‘Aksi Bela Islam 4 November 2016’, terlepas dari pro dan kontra dari yang menyoroti aktifitas tersebut, mari kita mengembalikannya kepada sunnah muthahharah; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mendengar dan taat”

Maksudnya, mendengar dan taat kepada ulil amri (penguasa) kaum Muslimin. Mendengar apabila mereka berbicara dan menaati apabila mereka memerintahkan sesuatu. Dalam surat an-Nisa ayat 59, Allah Azza wa Jalla berwasiat kepada kaum Muslimin agar mereka menaati Allah Azza wa Jalla , Rasul-Nya, dan ulil amri dari kalangan kaum Muslimin yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur`ân) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh taat terhadap perintah yang di dalamnya terdapat maksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebajikan.”

Di antara prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah wajib taat kepada pemimpin kaum Muslimin selama mereka tidak menyuruh berbuat maksiat, meskipun mereka berbuat zhalim. Karena menaati mereka termasuk dalam ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla, sedangkan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla adalah wajib.

Buku cetak edisi softcover, tebal buku 98 halaman, ukuran buku 13,8 x 21 cm, dan dengan berat 125 gram.

Penulis: Pustaka At-Taqwa

Penerbit: Yazid bin Abdul Qadir Jawas